Senior

2/06/2018
bolokajiblog- Kemarin pagi disela-sela aktivitas, saya menyempatkan diri untuk membuka akun FB saya dari laptop. Keterbatasan telepon genggam membuat saya dalam beberapa hari ini harus menggunakan laptop untuk berkoneksi dengan dunia maya. Ketika akun FB tersebut saya buka, ada masuk pemberitahuan dari beberapa teman FB termasuk postingan yang ditandai kesaya oleh pendahulu saya dikampus dan diorganisasi tempat saya berkecimpung. Isi postingan itu sederhana dan membahas tentang “Senior”. Beranjak dari postingan tersebut muncul pertanyaan apa indikator seseorang disebut senior? Senior karena usiakah atau karena kualitas? Didalam himpunan ada istilah “Senior Course”, apa maksud  dari kata senior tersebut? Dari postingan sederhana tersebut muncul beberpa pertanyaan yang menuntut kita untuk berpikir.
Didalam hidup ini memang kita selalu dituntut untuk berpikir. Dengan berpikir maka akan muncul banyak pertanyaan. Dengan adanya pertanyaan maka muncul usaha untuk mencari pengetahuan. Dan dengan pengetahuan tersebut kita tahu letak suatu kebenaran. Mungkin kira-kira begitulah alur berpikir dari sedikit buku pengantar filsafat yang pernah saya baca. Kalau kata Tan Malaka didalam bukunya Madilog, titik kalau ditarik terus akan menjadi garis dan garis ditarik terus akan menjadi bidang, dan bidang yang ditarik terus akan menjadi badan. Artinya untuk menjawab suatu pertanyaan yang muncul dari pikiran itu butuh waktu dan proses. Untuk itu saya akan coba mencari jawaban dari pertanyaan tersebut.
Kata senior menurut KBBI artinya : 1. Orang yang tinggi dalam jabatan, 2. Lebih matang dalam pengalaman dan kemampuan, 3. Berada dalam tingkat sarjana bagi mahasiswa dan kelas terakhir bagi pelajar SMU dan SLTP, 4. Lebih tua dalam usia. Lawan kata dari senior adalah junior. Defenisi dari junior menurut KBBI sebagai berikut : 1. lebih muda, khususnya antara dua orang bersaudara (kakak beradik) atau antara bapak dan anak yang mempunyai nama akhir sama, 2.Berpangkat atau berkedudukan lebih rendah, lebih muda keanggotaannya. Dari definisi tersebut sebenarnya sudah terjawab apa indikator seseorang disebut senior. Seseorang bisa dikatakan senior jika lebih tua secara usia, tinggi secara jabatan dan tingkatan, atau lebih matang dalam pengalaman dan kemampuan. Tinggal sebenarnya kita mau memilih senior dari pendekatan apa. Saya sendiri lebih suka dengan pendekatan yang terakhir, dianggap senior karena lebih matang dalam pengalaman dan kemampuan. Lantas mereka yang tak punya kualitas bagaimana? Saya pikir setiap orang punya kelebihan masing-masing. Jika pun mereka punya kualitas tak mumpuni dalam bidang tertentu ya tetap juga disebut senior jika dilihat dari sisi usia.
Beralih kepertanyaan selanjutnya mengenai Senior Course (SC) dalam himpunan. Apa maksud senior dalam istilah himpunan?. Senior Course jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia artinya kursus senior. Didalam konstitusi himpunan yang berisi AD/ART dan beberapa pedoman, kata senior pertama kali disebutkan pada pasal 49 ART tentang Badan Pengelola Latihan (BPL). BPL adalah lembaga yang mengelola aktivitas pelatihan dilingkunan himpunan. Pengurus BPL adalah anggota biasa yang sudah mengikuti SC. Mereka yang sudah mengikuti SC dan mengelola pelatihan disebut instruktur. Seorang Instruktur dituntut untuk menjadi uswah dari sisi apapun. Untuk tau lebih lanjut mengenai BPL, SC, atau Instruktur saya pikir bisa dibaca dipedoman BPL himpunan. Karena jika dibahas disini terlalu panjang. Jadi penyebutan senior didalam konstitusi himpunan hanya merujuk kepada mereka yang sudah mengikuti Senior Course. Saya sendiri tidak mau menyempitkan istilah itu hanya sebatas jenjang Training. Saya lebih suka pendekatan bahwa setiap orang harus meng-upgrade kualitas dirinya tanpa peduli usianya masih muda dan jabatannya rendah hingga dia layak disebut senior bukan karena usia tapi karena kualitasnya. Karena sejatinya senior secara usia itu pasti dan senior karena kualitas itu pilihan.
Lantas bagaimana kita beretika dalam hubungan junior-senior. Terlepas seseorang itu disebut senior karena usia, jabatan, atau kualitas. Intinya tetap harus saling menghargai. Sesuai sabda Rasul "Bukan termasuk dari kami seseorang yang tidak menyayangi yang kecil dan tidak memuliakan yang besar".

Medan, 23 Januari 2018
Penulis MY

Foto diambil dari thetomatos.com

Share this

Related Posts

First